Bagi kamu yang ingin punya usaha sendiri, membuka toko sembako dapat menjadi opsi menarik. Setiap orang pasti butuh bahan-bahan sembako untuk memenuhi kehidupan sehari-hari. Alhasil, barang daganganmu pun akan selalu dibutuhkan.
Terlebih, data dari Katadata menunjukkan bahwa 92% masyarakat memilih belanja bahan makanan di toko sembako atau kelontong. Fakta tersebut membuktikan bahwa toko sembako akan selalu dicari, membuat bisnis satu ini jadi sangat menguntungkan.
Meski begitu, kamu tetap perlu persiapan matang sebelum mulai berbisnis. Tujuannya agar kamu tidak salah strategi dan berakhir merugi. Kamu bisa memulai persiapan dengan membaca panduan bisnis sembako di bawah ini. Baca terus sampai selesai, ya!
Potensi Bisnis Sembako
Bisnis sembako di Indonesia menawarkan potensi yang cukup menjanjikan. Salah satu alasannya adalah permintaan terhadap sembako yang relatif stabil. Bagaimana pun juga, setiap rumah tangga pasti membutuhkan sembako atau sembilan bahan pokok. Bahan-bahan ini mencakup beras, gula pasir, garam, minyak goreng, gas elpiji, susu, telur, bawang merah dan bawang putih, serta daging.
Bahkan, permintaan tersebut bisa dibilang tidak kenal musim maupun tren. Kebutuhan pangan berlangsung setiap hari, sehingga ada permintaan sembako yang konsisten sepanjang tahun. Artinya, masyarakat akan selalu membutuhkan produk-produk yang kamu jual di toko sembako.
Hal tersebut didukung pula oleh pasar yang luas. Populasi di Indonesia mencapai lebih dari 270 juta jiwa. Dengan kebutuhan sembako yang konsisten, produk-produk bahan pokok pun jadi memiliki pasar yang begitu besar.
Menariknya lagi, bisnis sembako juga dapat memberimu ruang untuk berinovasi. Saat ini, konsep toko sembako atau toko kelontong modern sedang berkembang. Kamu bisa memanfaatkan teknologi digital untuk meningkatkan layanan bisnis. Lantas, berapa modal yang harus kamu siapkan untuk memulai bisnis sembako?
Baca juga: 5 Ide Jualan Laku Setiap Hari, Banyak Untungnya!
Modal yang Dibutuhkan untuk Bisnis Sembako
Untuk menghitung modal usaha sembako, secara umum ada 3 komponen yang perlu kamu perhatikan, yaitu modal untuk tempat usaha, barang jualan, serta perlengkapan. Kira-kira seperti ini rinciannya:
Modal tempat usaha
Jika punya teras atau ruang tidak terpakai di bagian depan rumah, kamu bisa memodifikasinya menjadi toko atau warung sembako. Cara ini tentu lebih hemat jika dibandingkan dengan menyewa tempat lain.
Namun, kalau memang tidak punya ruang kosong, opsi terbaiknya adalah menyewa ruko atau space di lokasi strategis. Berikut perkiraan modal awal untuk tempat usaha sembako:
- Berjualan di rumah: Rp1 juta untuk renovasi atau modifikasi ruangan;
- Sewa ruko: Rp10 juta per tahun.
Modal barang jualan
Setelah menentukan tempat usaha, hitunglah modal untuk barang-barang yang hendak kamu jual. Kamu dapat menjual beras, gula, garam, minyak goreng, telur, dan bahan-bahan pokok lainnya. Jika modalmu terbatas, mulailah menjual sembako wajib dalam skala kecil. Berikut perkiraan modalnya:
- Beras 50 kg: Rp550.000;
- Gula pasir 20 kg: Rp350.000;
- Garam 1 kg: Rp120.000;
- Minyak goreng 2 liter, karton isi 12: Rp300.000;
- Tepung terigu 12 kg: Rp160.000;
- Telur ayam negeri 1 peti: Rp500.000;
Jadi, total modal yang perlu kamu siapkan untuk barang jualan sembako adalah sekitar Rp1.980.000.
Penting untuk diingat bahwa harga sembako biasanya mengalami fluktuasi. Dengan kata lain, harga modal yang kamu keluarkan bisa bertambah atau berkurang sesuai harga sembako di pasaran.
Modal perlengkapan
Selain tempat usaha dan barang jualan, kamu juga butuh sejumlah perlengkapan untuk menunjang bisnis sembako. Contohnya seperti timbangan, kresek, dan timbangan. Seperti ini rincian perkiraan modal untuk perlengkapan bisnis sembako:
- Rak penyimpanan barang: Rp500.000;
- Etalase kaca 1 meter: Rp1 juta;
- Timbangan, toples, kresek, kalkulator, tali rafia, dan perlengkapan lain: Rp500.000.
Perkiraan modal yang harus kamu persiapkan untuk membeli perlengkapan bisnis sembako adalah Rp2 juta.
Mari asumsikan bahwa kamu harus menyewa ruko untuk membuka toko sembako. Berarti, apabila seluruh jenis pengeluaran tersebut dijumlahkan, total modal yang harus kamu kumpulkan adalah: Rp10 juta + Rp1.980.000 +Rp2 juta = Rp13.980.000
Dengan jumlah modal tersebut, kira-kira berapa omzet yang dapat kamu hasilkan dari bisnis sembako?
Perkiraan Omzet Bisnis Sembako
Sebagai contoh, anggaplah kamu menetapkan margin 10–20% pada setiap produk sembako yang dijual. Di sisi lain, bisnismu mendapatkan omzet harian sebesar Rp1 juta. Berarti, keuntungan kotor harian yang dapat kamu hasilkan adalah sekitar Rp100.000 hingga Rp200.000 per harinya. Dalam sebulan, kamu bisa mendapatkan keuntungan sekitar Rp3–6 juta.
Namun, penting untuk diingat bahwa keuntungan tersebut belum menyertakan pengeluaran untuk biaya operasional. Contohnya seperti tagihan listrik dan gaji karyawan.
Katakanlah total biaya operasional bulanan di toko sembako adalah Rp1,5 juta. Maka, keuntungan bersih yang akan kamu dapatkan per bulan menjadi Rp1,5–4,5 juta.
Cara Memulai Usaha Sembako
Setelah melihat perkiraan modal dan omzet di atas, apakah kamu masih tertarik untuk memulai usaha sembako? Bagi yang masih tertarik, ikuti cara-cara berikut untuk meningkatkan peluang sukses usaha sembako:
1. Tentukan lokasi yang strategis
Pernah dengar pepatah “lokasi menentukan prestasi”? Hal tersebut juga berlaku untuk usaha sembako, lho. Lokasi strategis merupakan salah satu kunci kesuksesan bisnis sembako.
Pada umumnya, pelanggan memilih tempat terdekat yang mudah dijangkau untuk membeli bahan-bahan pokok. Apalagi, terkadang kebutuhan akan produk sembako bisa muncul secara mendadak. Misalnya, pelanggan ternyata kehabisan garam dan minyak goreng saat hendak memasak. Mereka pun akan mencari toko sembako terdekat untuk membeli kebutuhan tersebut.
Oleh sebab itu, carilah lokasi yang padat penduduk untuk mendirikan bisnis sembako. Beberapa pilihan yang ideal adalah di dalam atau sekitar perumahan, pasar, atau lokasi yang memiliki akses jalan mudah.
2. Lakukan riset kompetitor
Saat sudah menemukan lokasi usaha, periksa dulu apakah sudah ada toko sembako lain di sekitar lokasi tersebut. Langkah ini disebut juga dengan riset kompetitor. Tujuannya untuk memahami kekuatan dan kelemahan para pesaing. Dengan begitu, kamu dapat mengetahui kebutuhan pelanggan yang mungkin belum terpenuhi.
Jika ternyata sudah ada bisnis sembako lain di lokasi incaran, amati jenis produk yang mereka tawarkan, harga jual, pelayanan, hingga strategi promosi yang dilakukan. Berdasarkan informasi tersebut, coba pikirkan kelebihan yang bisa kamu tawarkan. Misalnya seperti produk yang lebih beragam, harga lebih murah, atau sistem pembayaran yang lebih lengkap.
3. Amati kebutuhan pasar
Daya beli masyarakat sangat memengaruhi kesuksesan bisnis sembako yang kamu jalankan. Maka dari itu, amati kebutuhan pasar di lokasi usahamu. Pelajari apa saja yang paling dibutuhkan oleh masyarakat sekitar. Caranya bisa dengan bertanya langsung kepada calon pelanggan atau mengamati produk apa saja yang paling banyak dicari di toko milik pesaing.
Misalnya, ternyata kebanyakan masyarakat sekitar mencari produk telur omega-3 daripada telur biasa. Nah, kamu bisa menjual produk tersebut di toko sembako milikmu. Dengan begini, kamu dapat memenuhi kebutuhan masyarakat sekaligus menghasilkan keuntungan.
Baca juga: Jenis-jenis dan Cara Melakukan Analisis Usaha
4. Buat daftar jenis produk yang akan dijual
Berdasarkan hasil analisis kebutuhan pasar, tuliskan jenis produk apa saja yang akan kamu jual. Fokuslah dulu pada sembilan bahan pokok utama, yaitu beras, gula, garam, minyak goreng, elpiji gas, susu, telur, dan daging. Tentukan pula produk dari merek apa saja yang akan kamu tawarkan di toko sembako.
Setelah mengamankan bahan-bahan pokok, barulah kamu bisa beralih ke produk pelengkap yang juga sering dibutuhkan sehari-hari. Contohnya seperti bumbu dapur, mi instan, sabun, deterjen, pasta gigi, serta aneka snack.
Sebaiknya, perbarui daftar produk secara berkala berdasarkan kebutuhan dan permintaan pasar. Usahakan untuk rutin melakukan analisis kebutuhan pasar, misalnya setiap 6–12 bulan sekali. Langkah ini dapat membuat bisnismu tetap relevan, sehingga terus dicari oleh pelanggan.
5. Cari supplier berkualitas
Lalu, dari mana kamu bisa mendapatkan barang-barang untuk dijual? Jawabannya adalah supplier! Maka dari itu, pilihlah supplier tepercaya yang mampu menyediakan produk sembako berkualitas dengan harga kompetitif.
Pastikan supplier tersebut sanggup mengirim barang dalam kondisi baik dan tepat waktu. Hal ini penting untuk menjaga kelancaran pasokan barang daganganmu di toko. Sebaiknya, jangan bergantung pada satu supplier saja. Bekerja samalah dengan beberapa supplier agar stok tetap aman jika salah satu supplier mengalami gangguan.
Untuk mencari supplier berkualitas, kamu bisa membandingkan beberapa pilihan sekaligus. Kunjungi distributor grosir atau pasar induk, lalu amati harga dan kualitas dari tiap supplier yang kamu temui.
Baca juga: Serba-serbi Usaha Grosir: Jenis dan Cara Memulai
6. Tetapkan harga jual yang tepat
Harga jual menjadi salah satu pertimbangan utama masyarakat dalam membeli bahan-bahan pokok. Karena itu, sesuaikan harga jual produkmu dengan harga pasaran di sekitar. Kalau terlalu tinggi, kemungkinan besar pelanggan akan berpaling. Tapi jika terlalu rendah, margin keuntunganmu tentu akan ikut turun.
Maka dari itu, tentukan harga jual dengan mempertimbangkan biaya operasional, biaya pokok pembelian, serta margin keuntungan yang kamu inginkan. Lalu, untuk memberikan nilai tambahan, tawarkan diskon atau potongan harga kepada pelanggan tetap atau pelanggan yang membeli dalam jumlah besar.
7. Buat strategi promosi
Sebagus apa pun kualitas bisnis sembako yang kamu jalankan, hal tersebut akan percuma jika tidak ada pelanggan yang membeli. Oleh sebab itu, promosikan bisnismu dengan menggabungkan strategi offline dan online.
Misalnya, pasanglah papan nama toko sembako agar masyarakat sekitar lebih mudah mengenali bisnismu. Lalu, berikan diskon saat pembukaan toko untuk menarik perhatian warga sekitar. Di samping itu, manfaatkan media sosial untuk mempromosikan bisnismu secara online.
Buatlah akun di platform seperti Instagram atau WhatsApp Business untuk berkomunikasi dengan pelanggan. Kamu juga bisa menggunakan platform tersebut untuk memberi informasi tentang stok atau promosi tertentu.
Strategi untuk Mengembangkan Usaha Sembako
Setelah bisnis sembako resmi diluncurkan, masih ada PR yang harus kamu lakukan. Tugasmu selanjutnya adalah mengembangkan bisnis secara berkelanjutan. Wujudkan hal tersebut dengan berbagai strategi berikut:
Berikan layanan yang ramah dan cepat
Dalam bisnis sembako, bukan cuma kualitas bahan-bahan pokok yang penting dalam menunjang kesuksesan. Selain itu, pelayanan yang ramah dan cepat juga sangat memengaruhi kepuasan dan loyalitas pelanggan. Ketika pelanggan merasa dihargai, mereka akan cenderung kembali dan merekomendasikan bisnismu kepada orang lain.
Salah satu cara untuk mewujudkan hal tersebut adalah dengan memasang GoPay Spiker di toko sembako. GoPay Spiker adalah alat kotak suara dengan layar berukuran 2,4 inci. Ia berfungsi menyampaikan suara notifikasi, yang menunjukkan bahwa kamu sudah menerima pembayaran via QRIS.
Bahkan, notifikasi suara tersebut juga mencakup jumlah uang yang kamu input untuk dibayarkan oleh pelanggan. Seperti ini contoh bunyi notifikasinya, “Sepuluh ribu rupiah diterima GoPay.” Dengan begini, pelanggan toko sembako dapat langsung mengonfirmasi bahwa saldo mereka sudah terpotong sesuai harga pesanan.
Di sisi lain, kamu juga jadi tidak perlu double check apakah pembayaran dari pelanggan sudah masuk ke akunmu. Hal ini dapat mempercepat layanan di toko, sehingga kamu bisa melayani lebih banyak pelanggan.
Diversifikasi produk secara bertahap
Pada awal pendirian bisnis sembako, kemungkinan besar kamu masih fokus menjual sembilan bahan pokok saja. Seiring berjalannya waktu dan semakin banyak jumlah pelanggan, tingkatkan variasi produk sesuai kebutuhan pasar. Misalnya, kamu bisa menambahkan produk bumbu siap saji, mi instan, atau minuman ringan.
Mulailah dengan menambahkan produk yang sering diminta pelanggan, seperti beras premium atau kopi bubuk. Perhatikan respons pelanggan, lalu tambahkan produk lain secara bertahap sesuai permintaan yang sering muncul.
Baca juga: Strategi Bisnis: Definisi, Kegunaan, dan Formulanya
Jalin kerja sama dengan lebih banyak supplier
Jalinlah kerja sama dengan beberapa supplier sekaligus. Jadi, jika salah satu supplier mengalami gangguan pengiriman atau kehabisan stok, kamu masih bisa mengandalkan supplier lain. Dengan begini, ketersediaan barang di tokomu dapat terjamin.
Selain itu, supplier yang berbeda biasanya memiliki varian produk yang berbeda pula. Hal ini dapat mendukungmu untuk meningkatkan variasi produk yang lebih lengkap bagi pelanggan. Lalu, dengan memiliki beberapa supplier, kamu dapat melakukan negosiasi harga yang lebih kompetitif dan mendapat penawaran khusus untuk pembelian dalam jumlah besar.
Jaga kualitas produk yang dijual
Kualitas produk merupakan aspek penting dalam bisnis sembako. Bahan pokok berkualitas baik akan membuat pelanggan puas dan kembali berbelanja di tokomu. Untuk menjaga kualitas produk, simpanlah produk dalam kondisi yang sesuai. Letakkan produk yang mudah rusak—seperti telur—di rak yang lebih aman, lalu jagalah suhu untuk produk yang sensitif, seperti susu.
Kemudian, rutinlah mengecek stok produk untuk memastikan kualitasnya masih baik dan tidak melewati masa kedaluwarsa. Selain itu, terapkan sistem first in, first out (FIFO), yaitu mengeluarkan produk yang masuk lebih awal. Hal ini dapat mencegah produk rusak atau kedaluwarsa.
Lakukan persiapan matang agar kamu bisa mendirikan bisnis sembako secara efektif. Kemudian, susunlah strategi berdasarkan kebutuhan pasar agar bisnismu dapat berkembang secara berkelanjutan. Selain menjaga kualitas produk, pastikan pula untuk memberikan pelayanan cepat kepada pelanggan. Salah satu caranya dengan daftar menjadi GoPay Merhant!
Sebagai GoPay Merchant, kamu bisa menerima pembayaran melalui QRIS dan mencairkan uang kapan pun dan di mana pun. Bahkan jika butuh mengakses uang di luar jam operasional toko, kamu bisa langsung melakukannya melalui aplikasi GoPay Merchant! Selain itu, kamu juga dapat menyewa GoPay Spiker yang bisa bantu mengurangi antrian dengan melafalkan nominal transaksi yang berhasil. Jadi, kamu dapat langsung melayani pelanggan tanpa harus cek aplikasi keuangan berulang kali.
Jadi, tunggu apa lagi? Download aplikasi GoPay Merchant sekarang juga untuk mendukung kelancaran bisnis sembako milikmu!