Siapa di sini yang mood-nya perlahan berubah mendekati akhir bulan karena khawatir gak punya cukup uang buat bertahan sampai tanggal gajian? Nggak enak banget kan rasanya? Kalau kamu terus-terusan mengalami kekhawatiran tersebut setiap bulan, bisa jadi itu salah satu tanda kamu belum nerapin personal budgeting dengan baik.
Fungsi utama dari personal budgeting adalah untuk ngebantu kamu supaya bisa mengambil keputusan-keputusan keuangan dengan lebih baik, termasuk juga keputusan untuk ke mana saja mengalokasikan uang yang kamu punya dalam jangka waktu tertentu, misalnya mingguan atau bulanan.
BACA JUGA: Strategi Ampuh Menabung demi Capai Tujuan Keuangan
Karena itu, personal budgeting penting banget buat dilakuin. Kalau nggak, hal-hal di bawah ini bisa banget terjadi kalau kamu nggak mempraktekkannya dalam kehidupan kamu? Cek selengkapnya, yuk!
Hal-hal yang bisa terjadi kalau gak mempraktekkan personal budgeting
Selalu merasa kekurangan
Tanpa personal budgeting, akan mudah sekali buat kamu kehilangan kepekaan terhadap pendapatan dan pengeluaran, dan membuat kamu selalu merasa kekurangan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Jika hal ini berulang, maka bisa menjadi penyebab stres yang berkelanjutan.
Terlambat dalam membayar tagihan
Mengelola jadwal pembayaran tagihan bisa menjadi nggak kekontrol tanpa budgeting yang baik, dan bisa berimbas pada munculnya kewajiban untuk membayar denda keterlambatan pembayaran.
Terjebak dalam hutang yang tidak terkendali
Karena sering mengalami kekurangan untuk memenuhi kebutuhan, banyak kemudian di antara kita yang akhirnya harus berhutang tanpa disertai kemampuan untuk membayar sesuai kesepakatan. Jika dibiarkan terus menerus, maka siklus gali lobang tutup lobang menjadi sulit banget buat dihindari.
Nggak punya tabungan cukup untuk keperluan darurat
Tanpa punya personal budgeting, keperluan mendadak seperti reparasi kendaraan, biaya berobat dan biaya mengantisipasi musibah, bisa membuat keuangan kamu goyang dengan mudah.
Sulit untuk mencapai tujuan-tujuan keuangan
Nggak akan terbayang gimana caranya untuk bisa mewujudkan tujuan-tujuan keuangan yang lebih besar seperti membeli kendaraan untuk keluarga, hunian, biaya pendidikan anak, ataupun dana persiapan pensiun, tanpa diawali kebiasaan mengelola personal budgeting.
BACA JUGA: Pentingnya Perencanaan Keuangan Pribadi untuk Masa Depan yang Lebih Stabil
Oke, udah clear nih betapa pentingnya personal budgeting dan memulainya sedini mungkin dalam fase hidup kita, terutama ketika kita sudah mulai punya penghasilan sendiri. Lalu, misalnya pendapatan bulanan kalian adalah Rp5 juta, mesti mulai dari mana? Berikut langkahnya!
Cara memulai personal budgeting dengan gaji Rp5 juta
Pisahkan dengan jelas antara kebutuhan dan keinginan
Langkah pertama ini menjadi sangat penting karena akan sangat mempengaruhi prioritas dalam menyusun alokasi budget-mu. Kebutuhan bisa diartikan sebagai hal-hal yang penting dan wajib dipenuhi agar dapat menjalani hidup dengan baik. Contoh dari kebutuhan adalah makanan, sewa hunian/kost, transportasi harian, perangkat komunikasi, listrik dan air.
Sedangkan, keinginan bisa diartikan sebagai hal-hal yang jika dipenuhi dapat meningkatkan kualitas hidup, namun tidak bersifat wajib. Contoh dari keinginan adalah rekreasi, aksesoris dan fashion, dan liburan.
Buat goals yang realistis (bisa menggunakan aturan 50/30/20)
Aturan ini dipopulerkan oleh seorang Senator Amerika Serikat, Elizabeth Warren dan putrinya Amelia Warren. 50/30/20 secara sederhana diartikan sebagai alokasi pengeluaran bulanan ke dalam 3 kategori besar, yaitu 50% Kebutuhan (biaya hidup), 30% Keinginan (gaya hidup), dan 20% Menabung dan Membayar cicilan.
Namun pada prakteknya, penerapan alokasi ini cukup fleksibel sehingga bisa berbeda-beda untuk setiap orang tergantung pada prioritasnya. Misalnya, untuk gaji bulanan sebesar Rp 5 juta, yang ingin diprioritaskan adalah untuk memenuhi kebutuhan, maka bisa saja pembagiannya menjadi 60/20/20.
Contoh ilustrasi penyusunan anggaran gaji Rp 5 juta, anak kost, karyawan
Yang terpenting adalah melakukan alokasi ini secara konsisten dan tidak mudah tergoda untuk mengambil keputusan keuangan di luar rencana.
Catat pengeluaran & monitor budget bulanan
Setelah menentukan alokasi, jangan lupa untuk mulai mencatat semua pengeluaran dengan cermat, ini penting banget untuk bisa mengetahui apakah pengeluaran kamu sudah sesuai atau justru melenceng jauh dari goals.
Sekarang udah ga perlu repot lagi, dengan fitur laporan dan catat pengeluaran di aplikasi GoPay, pengeluaran yang dibayarkan lewat GoPay bisa langsung tercatat secara otomatis Kamu juga bisa menambahkan catatan pengeluaran secara manual. pantau pengeluaran mingguan dengan visualisasi grafik yang menarik.
Pantau dan sesuaikan secara berkala
Seiring berubahnya pendapatan dan tujuan keuangan kamu, maka pengeluaran juga akan berubah. Oleh karena itu, penting untuk secara berkala melakukan penyesuaian, termasuk juga pada alokasi kebutuhan, keinginan, tabungan dan cicilan kamu.
BACA JUGA: Bikin Untung Bukan Buntung, Pahami Jenis-Jenis Pinjaman!
Jika personal budgeting sudah jadi bagian hidupmu, kamu akan terhindar dari stres akibat sulit mengelola keuangan. Tanggal muda dan tua, nggak akan terasa bedanya. Kamu bisa mulai dengan menyisihkan 20% penghasilanmu lewat GoPay Tabungan by Jago. Fitur ini memudahkanmu menabung otomatis sesuai target, plus bisa pakai GoPay Later untuk kebutuhan mendesak.
Disclaimer: Artikel ini telah direview oleh Certified Financial Planner untuk memastikan keakuratan dan relevansi informasi yang disajikan. Namun, informasi yang diberikan hanya bersifat umum dan tidak dimaksudkan sebagai nasihat keuangan profesional. Selalu konsultasikan dengan penasihat keuangan Anda sebelum membuat keputusan keuangan.