Pernahkah kamu bertanya-tanya, “Kenapa usahaku tidak kunjung tumbuh, padahal penjualannya cukup bagus?” Mungkin kamu mengira bahwa bisnis mengalami keuntungan karena uang masuk lebih banyak dari yang keluar. Padahal, kenyataannya belum tentu begitu, lho! Untuk mengecek apakah bisnismu benar-benar untung atau sekadar ramai, menghitung ROI adalah cara yang tepat. Memangnya, apa itu ROI? Lalu, bagaimana cara menghitungnya? Yuk, temukan jawaban selengkapnya di bawah ini!
Apa Itu ROI?
ROI adalah singkatan dari return on investment, yakni nilai persentase untuk mengetahui hasil keuntungan (atau kerugian) dari sejumlah uang yang sudah kamu investasikan pada bisnis. Dalam penghitungan ROI, terdapat dua faktor utama yang berpengaruh cukup besar, yaitu margin laba dan perputaran aset operasional. Margin laba merujuk pada persentase keuntungan bersih yang kamu hasilkan dari setiap penjualan. Sementara itu, perputaran aset operasional berhubungan dengan seberapa efisien alat-alat yang kamu punya dalam menghasilkan penjualan.
Manfaat Menghitung ROI
Penghitungan ROI adalah salah satu hal penting dalam kesuksesan bisnis. Dengan menghitung ROI, kamu bisa mendapatkan sejumlah manfaat berikut ini:
- Bantu menghemat pengeluaran
ROI dapat membantumu mengetahui apakah yang uang kamu keluarkan benar-benar menghasilkan keuntungan. Tanpa adanya ROI, bisa jadi kamu akan terus mengeluarkan uang untuk hal-hal yang sebetulnya kurang efektif bagi bisnis.
Misalnya, kamu memasang iklan online senilai Rp2 juta. Setelah kampanye berjalan, omzet bisnismu hanya naik Rp1 juta. Artinya, kamu justru mengalami kerugian Rp1 juta. Nah, dengan menghitung ROI sejak awal dan rutin evaluasi, kamu bakal tahu bahwa strategi tersebut perlu diperbaiki atau dihentikan.
Baca juga: Cara Menggapai Financial Freedom sebagai Pengusaha
- Mengetahui profitabilitas produk dan pemasaran
Dengan menghitung ROI per produk atau kampanye, kamu dapat mengetahui mana yang benar-benar menghasilkan laba. Bayangkan kamu menjual dua produk; produk X dijual Rp50.000 dengan modal Rp20.000 (ROI lebih tinggi), sedangkan produk Y dijual Rp40.000 dengan modal Rp30.000 (ROI lebih sedikit).
Untuk memasarkan produk, kamu memasang dua jenis iklan. Iklan pertama adalah Instagram ads yang menghasilkan 250 leads dan omzet Rp15 juta, sedangkan iklan kedua adalah brosur cetak yang menghasilkan 20 leads dan omzet Rp1 juta.
Berbekal data tersebut, kamu bisa lebih fokus memperbanyak volume produk X dan promosi lewat Instagram, sebab keduanya terbukti memberikan ROI lebih tinggi. Dengan kata lain, ROI adalah faktor yang dapat membantumu memprioritaskan penjualan suatu produk dan pemasaran.
- Membantu pengambilan keputusan
Ketika harus mengambil keputusan bisnis, ROI adalah alat bantu untuk menentukan pilihan yang paling masuk akal secara finansial. Sebagai contoh, kamu berencana mendirikan cabang baru di lokasi A atau B. Hitunglah ROI untuk mengetahui potensi keuntungan dari masing-masing lokasi tersebut. Dari sini, kamu bisa mengidentifikasi risiko finansial dari tiap lokasi serta menilai lokasi mana yang lebih cepat balik modal.
Gunakan informasi tersebut untuk menentukan skala investasi sesuai potensi keuntungan lokasi dan kemampuan finansialmu. Selain itu, dengan adanya data yang jelas, kamu juga jadi bisa menyusun strategi jangka panjang yang lebih akurat untuk bisnis.
Rumus dan Contoh Perhitungan ROI Sederhana
Agar bisa merasakan seluruh manfaat di atas secara maksimal, kamu perlu menghitung ROI secara tepat. Rumus untuk menghitung ROI adalah sebagai berikut:
ROI = (Laba Bersih : Modal Awal) x 100%
Sebagai informasi, nilai laba bersih bisa didapatkan melalui pengurangan pendapatan dengan biaya investasi. Supaya lebih paham, anggaplah saat ini kamu sedang menjalankan usaha pastry rumahan. Dalam sebulan, berikut data keuangan yang tercatat:
- Modal awal: Rp5 juta (untuk alat, bahan baku, kemasan, dan lain-lain);
- Total biaya operasional: Rp2 juta (untuk listrik, air, ongkos kirim, dan lain-lain);
- Total pemasukan (omzet): Rp8 juta.
Jadi, penghitungan ROI untuk usaha pastry-mu adalah sebagai berikut:
ROI = (Laba Bersih : Modal Awal) x 100%
= ((Pendapatan - Biaya Investasi) : Modal Awal) x 100%
= ((Rp8 juta - Rp7 juta) : Rp5 juta) x 100%
= (Rp1 juta : Rp5 juta) x 100%
= ⅕ x 100% = 20%
Artinya, modal yang kamu keluarkan untuk bisnis pastry berhasil memberikan ROI sebanyak 20% dalam sebulan.
ROI adalah aspek penting yang bisa membantumu untuk mengetahui apakah bisnis benar-benar menghasilkan keuntungan. Proses menghitung ROI akan lebih mudah kalau kamu punya data transaksi yang lengkap. Data tersebut bisa kamu dapatkan secara praktis jika menjadi GoPay Merchant!
Sebagai GoPay Merchant, kamu bisa bikin QRIS gratis. Nantinya, setiap transaksi melalui QRIS bakal otomatis tercatat dalam aplikasi. Kamu bisa mengaksesnya melalui menu dashboard untuk menghitung ROI bisnis. Jadi, tunggu apa lagi? Buruan download aplikasi GoPay Merchant dan daftarkan usahamu sekarang juga!